Komunikasi merupakan salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Karena hal ini, tentu saja manusia akan mengembangkan teknologi untuk membantu kita dalam berkomunikasi jangka panjang dengan mudah dan cepat. Namun, seiring teknologi tersebut berkembang, hal itu juga menimbulkan efek dan aksi negatif yang tentu saja tidak dimaksud saat dikembangkan. Salah satu dampak dari teknologi ini adalah munculnya istilah Cyberbullying.
Pernahkah anda menggunakan Media Sosial?
Tentu saja anda pernah. Zaman saat ini dijadikan zaman yang ditandai oleh maraknya platform-platform komunikasi di dunia maya, salah satunya Media Sosial. Oleh karena itu, pastinya anda pernah menjumpai beberapa contoh perlakuan Cyberbullying, baik sebagai saksi, korban, maupun pelaku.
Apa itu Cyberbullying?
Cyberbullying berasal dari Bahasa Inggris yakni Cyber (Dunia Maya) dan Bully (Perundungan). Jika disatukan memiliki makna “Perundungan di Dunia Maya”. Menurut United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF), Cyberbullying merupakan perundungan yang memanfaatkan media digital secara berulang kali dengan guna mengintimidasi, memicu amarah, maupun mempermalukan korbannya.
Cyberbullying pun memiliki beberapa jenis. Lebih tepatnya 6 jenis, yakni:
- Outing dan Trickery
Outing merupakan tindakan penyebaran rahasia orang lain. Hal ini dapat berupa rahasia yang membuat mereka malu maupun informasi yang sensitif, seperti data pribadi. Sedangkan Trickery adalah tindakan daya tipu dari seorang pelaku untuk memperoleh data sensitif dari seorang korban. Kebanyakan kasus Outing juga melibatkan Trickery.
- Flaming
Flaming yang berarti “Membakar” adalah upaya seorang pelaku untuk memicu amarah dan emosi korban dengan memprovokasi, mengejek, dan menghina. Flaming biasa dilakukan dengan mengirim sebuah pesan yang berisi kata-kata dengan penuh emosi amarah.
- Denigration
Lebih dikenal dengan sebutan “Fitnah”, Denigration merupakan tindakan pencemaran nama baik seseorang dengan tersengaja mengumbar berita-berita buruk mengenai sang korban, baik benar maupun tidak.
- Impersonation
Tindakan ini merupakan tindakan penyamaran sebagai korban oleh pelaku untuk menjelek-jelekan korban dan memanfaatkan, serta menipu orang-orang lain yang pelaku mungkin kenal.
- Cyberstalking
Cyberstalking merupakan tindakan berupa penguntitan, menggangu, dan memata-matai korbannya. Hal ini dapat membuat korban merasa terancam, sehingga menjadi cemas atas kehidupan pribadi mereka.
- Harrassment
Memiliki arti “Pelecehan”, hal ini berupa tindakan yang berulang kali dilakukan dengan tujuan membuat korban merasa terganggu serta gelisah. Harrassment pun dapat mengandung unsur-unsur hasutan agar orang lain pun mengikuti untuk menjelek-jelekan korban.
Seperti namanya, tindakan-tindakan Cyberbullying terjadi di dunia maya. Dan kerap dilakukan dalam berbagai Media Sosial seperti X (Atau dikenal sebagai Twitter), Instagram, Facebook, YouTube, dan lain sebagainya. Dan mungkin anda pernah dengan tidak sengaja mengikut serta dalam kegiatan tersebut. Mungkin hal ini terjadi dalam grup pertemanan anda saat anda bercanda bersama teman anda.
Jika benar, bagaimanakah caranya anda dapat membedakan sebuah candaan dengan tindakan Cyberbullying?
Pertemanan tidak akan lengkap tanpa adanya candaan. Meski candaan tersebut mengandung sifat-sifat mengejek, hal itu biasa hanya dianggap lucu dan tidak serius.
Namun pernahkah anda membuat teman marah meski hanya sekedar bercanda? Hal ini dapat terjadi jika candaan tersebut melebihi batas dan berujung menghina orang itu. Hal ini dapat dicegah dengan sederhana, yakni pahamilah batas dan ekspresi teman anda. Teman anda akan lebih memungkinkan untuk menjadi marah jika sifat mereka berubah menjadi lebih serius saat anda sedang bercanda.
Apa saja dampak Cyberbullying?
Perundungan pada dasarnya memiliki dampak negatif bagi korban yang tertimpa. Tidak jauh dari hal tersebut, Cyberbullying pun memiliki dampak-dampaknya tersendiri. Berikut merupakan dampak Cyberbullying:
- Secara mental, Cyberbullying akan menimbulkan kegelisahan, amarah, maupun kesedihan. Bahkan dapat menimbulkan trauma bagi korban.
- Secara fisik, korban dapat merasa kelelahan dan mungkin dapat juga memicu gejala medis yang mereka alami.
Cyberbullying dapat juga memicu kurangnya rasa kepercayaan diri korban yang membuat mereka menjadi enggan untuk menyampaikan masalah-masalah tersebut, bahkan hal itu dapat berujung memakan nyawa.
Namun, setiap masalah memiliki sebuah solusi. Meski tidak absolut, Cyberbullying tidak lain dari pepatah tersebut.
Lantas, bagaimana caranya mengatasi Cyberbullying?
Seperti yang dikatakan sebelumnya, dampak dari Cyberbullying juga dapat membuat korban enggan untuk menyampaikan masalah tersebut terhadap pihak yang berwenang. Namun jika anda tidak berani untuk mengungkap hal tersebut, maka itu tidak akan selesai. Dan jika dibiarkan, akan menimbulkan dampak yang lebih buruk. Jadi, jangan takut untuk melaporkan hal tersebut terhadap pihak yang berwenang.
Tentu, jika anda ingin melaporkan sesuatu, anda harus memiliki bukti yang meyakinkan. Jadi lebih baik lagi jika anda mengumpulkan bukti-bukti yang mungkin akan berguna untuk laporan anda.
Jika anda masih tidak nyaman dengan melaporkan sesuatu, jauhilah interaksi dengan pelaku. Hal ini dapat dilakukan dengan memblokir akun pelaku agar mereka tidak bisa berinteraksi dengan anda, dan sebagai dampak, tidak dapat secara langsung menggangu anda.
Adapun upaya yang dapat anda lakukan untuk mencegah Cyberbullying, yakni beretika dalam berinternet, tidak merespon terhadap gangguan si pelaku, dan menghindari percaya pada suatu informasi secara buta.
Apa yang saya bisa lakukan jika teman saya merupakan korban Cyberbullying?
Dikutip dari UNICEF, “Siapapun dapat menjadi korban Cyberbullying”. Jika anda tahu bahwa teman anda sedang menjadi korban Cyberbullying, lebih baik anda mencoba untuk membantu teman anda dengan mendengarkan keluh-kesah mereka.
Jika mereka enggan untuk melaporkan, tanyalah apa yang membuat mereka enggan. Dan sampaikanlah bahwa mereka tidak harus melaporkan hal tersebut jika hal itu tidak darurat, tapi mungkin bicaralah kepada orang-orang yang dapat membantu.
Ingat, jika anda merasa bahwa keamanan anda terancam, jangan takut untuk melaporkan kepada pihak berwenang, baik itu badan milik pemerintah, maupun pihak bantuan pada platform Media Sosial.
Mari Kita Lawan Cyberbullying Bersama!
Sumber Kutipan
- “Cyberbullying – What is it and how to stop it”. United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF)
- Artikel Detail “Apa Saja Jenis-Jenis Cyber Bullying”. Telemed IHC